
•Dr. Aspar Abdul Gani, SKM, M.Kes sedang memberikan materi disuatu seminar
Ergonomi dan Kebugaran: Resep Produktivitas ASN di Era Digital
13 Jun 2025
Dr. Aspar Abdul Gani, SKM.M.Kes
Aparatur Sipil Negara (ASN) memegang peran krusial dalam menggerakkan pemerintahan serta memberikan pelayanan publik yang prima. Namun, di balik peran penting tersebut, terselip berbagai tantangan kesehatan yang sering kali terlewatkan. Kebiasaan duduk terlalu lama, aktivitas administratif yang monoton, serta rapat daring yang menyita tenaga fisik dan mental menjadi permasalahan yang perlu diperhatikan.
Berdasarkan data dari World Health Organization (2021), lebih dari 60% pekerja kantoran termasuk ASN mengalami keluhan muskuloskeletal akibat posisi kerja yang tidak ergonomis. Mirisnya, survei dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2022) mengungkap bahwa 44% ASN jarang berolahraga dan menghabiskan lebih dari enam jam per hari dalam posisi duduk. Situasi ini tak hanya berdampak pada kesehatan fisik, tetapi juga menurunkan konsentrasi dan produktivitas kerja.
Pentingnya Ergonomi dalam Meningkatkan Kinerja ASN
Ergonomi adalah pendekatan ilmiah yang bertujuan menyelaraskan pekerjaan dengan kemampuan dan keterbatasan manusia. Dalam konteks ASN, ergonomi tidak hanya terbatas pada aspek fisik seperti kursi atau meja kerja, tetapi juga mencakup interaksi menyeluruh antara manusia, peralatan kerja, dan lingkungan.
Di kantor pemerintahan, kesalahan ergonomis umum terjadi, seperti penggunaan kursi tanpa sandaran punggung, layar monitor yang terlalu tinggi atau terlalu dekat, laptop tanpa dudukan tambahan, hingga posisi tangan yang tidak sejajar saat mengetik. Hal-hal ini menjadi pemicu utama gangguan muskuloskeletal dan berdampak langsung pada menurunnya efisiensi kerja (International Ergonomics Association, 2022).
Ergonomi modern juga mencakup aspek kognitif dan organisasi. Beban kerja multitasking, birokrasi yang rumit, serta minimnya penghargaan atas kinerja pegawai menjadi sumber stres psikososial yang signifikan di lingkungan kerja (Bridger, 2018).
Meski begitu, sejumlah langkah sederhana dapat diterapkan untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih nyaman dan sehat. Misalnya, menggunakan kursi ergonomis yang mendukung punggung, menempatkan monitor sejajar dengan pandangan mata, memakai keyboard eksternal, serta mengambil micro-breaks setiap 30–60 menit untuk meredakan ketegangan otot dan menjaga fokus (OSHA, 2021).
Kebugaran Jasmani: Investasi ASN untuk Energi dan Produktivitas
Anggapan bahwa ASN terlalu sibuk untuk berolahraga adalah mitos. Studi dari American College of Sports Medicine (2020) membuktikan bahwa aktivitas fisik ringan selama 10–15 menit per hari dapat meningkatkan konsentrasi dan mengurangi rasa lelah secara signifikan.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan minimal 150 menit aktivitas fisik intensitas sedang setiap minggu. Dalam konteks pekerjaan ASN, hal ini bisa dilakukan melalui langkah-langkah kecil seperti berjalan kaki di koridor kantor, memilih tangga daripada lift, stretching ringan di meja, atau senam pagi bersama rekan kerja.
Selain berolahraga, pola makan yang sehat juga sangat penting. ASN dianjurkan untuk mengawali hari dengan sarapan bergizi seimbang, membawa bekal sehat, memperbanyak konsumsi air putih, serta memilih camilan sehat seperti buah segar atau yoghurt agar tetap bertenaga dan fokus sepanjang hari.
Namun, laporan dari Global Physical Activity Observatory (2023) menyebutkan bahwa ASN Indonesia termasuk dalam kelompok pekerja dengan tingkat aktivitas fisik terendah di Asia Tenggara. Ini menjadi perhatian serius, apalagi jika dibandingkan dengan Jepang yang telah menerapkan program “Active Office” untuk mendorong budaya kerja yang lebih aktif dan sehat.
Bukti Ilmiah Dampak Positif Ergonomi
Penerapan ergonomi secara konsisten terbukti memberikan dampak positif bagi kesehatan dan produktivitas ASN. Riset dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kemenkes RI (2021) menunjukkan bahwa pelatihan ergonomi yang disertai dengan senam peregangan harian selama empat minggu mampu menurunkan keluhan nyeri otot hingga 35%. Pelatihan ini juga meningkatkan kepuasan kerja sebesar 21% dan produktivitas kerja hingga 18%.
ASN yang memperhatikan postur kerja dan rutin beraktivitas fisik juga memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit kronis seperti jantung dan diabetes tipe 2. Mereka dilaporkan tidur lebih nyenyak dan memiliki kondisi mental yang lebih stabil (Mayo Clinic, 2022).
Negara maju seperti Kanada dan Finlandia telah membuktikan efektivitas pendekatan participatory ergonomics, yaitu melibatkan pegawai secara aktif dalam merancang ulang tempat kerja mereka. Pendekatan ini terbukti mampu menurunkan tingkat absensi hingga 23% (Rivilis et al., 2016).
Menuju ASN yang Sehat, Tangguh, dan Unggul
Produktivitas bukan hanya soal lamanya bekerja, tetapi kualitas kontribusi yang diberikan. ASN yang sehat secara fisik dan mental akan lebih tangguh dalam menghadapi tekanan, jernih dalam mengambil keputusan, serta mampu memberikan pelayanan publik yang profesional, ramah, dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat.
Kini saat yang tepat untuk mengubah budaya kerja dari pasif menjadi aktif, dari monoton menjadi penuh semangat. Mulailah dari hal-hal kecil yang berdampak besar: atur posisi duduk secara ergonomis, lakukan peregangan ringan di sela waktu kerja, konsumsi makanan sehat, dan ciptakan semangat kolektif untuk hidup lebih aktif bersama rekan kerja.
Sudah waktunya pemerintah pusat dan daerah mengambil langkah progresif dengan menjadikan prinsip ergonomi dan kebugaran sebagai bagian penting dari pengembangan sumber daya manusia ASN tak hanya melalui pelatihan teknis, tetapi juga dengan mendesain ulang lingkungan kerja yang sehat, fleksibel, dan mendukung performa optimal.
ASN yang sehat bukan sekadar pelaksana kebijakan, tetapi fondasi utama dalam mendorong kemajuan bangsa. Dari aparatur yang unggul secara fisik, mental, dan profesional lahir pelayanan publik yang kokoh, berkualitas, dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat luas.
Beli durian di tepi jalan,
Durian montong isinya dua,
ASN teladan kerja maksimal,
Ngopi sebentar tapi tetap jaga kinerja
Salam Sehat,Bugar dan Produktif - Wassalam.