Loading...

Sekretaris Daerah memimpin rapat evaluasi PKG secara daring

Sekretaris Daerah memimpin rapat evaluasi PKG secara daring

Rapat Evaluasi Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) Maluku Utara: SEKDA Dorong Percepatan Menuju Target 70% di Akhir 2025

Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

Oleh Riskal Muslim 18 Sep 2025

Sofifi, 18 September 2025 – Pemerintah Provinsi Maluku Utara menggelar Rapat Evaluasi Pelaksanaan Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) secara Daring dan pusatkan di Aula Kantor Gubernur, yang dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Maluku Utara. Rapat strategis ini dihadiri Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Maluku Utara dr. Julys Giscard Kroons beserta jajaran, para Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, perwakilan lintas sektor, organisasi profesi kesehatan, serta unsur media massa.

Dalam arahannya, Sekda menegaskan bahwa PKG merupakan program prioritas dan strategis Pemprov Maluku Utara yang sejalan dengan agenda nasional Menuju Indonesia Emas 2045. Program ini tidak hanya dimaksudkan untuk memberikan pelayanan kesehatan gratis, tetapi juga sebagai upaya membangun sistem deteksi dini penyakit, meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan, serta menurunkan angka kesakitan melalui intervensi yang cepat dan tepat.

“PKG adalah wujud nyata kehadiran negara di tengah masyarakat, khususnya dalam memberikan jaminan akses pelayanan kesehatan yang merata, tanpa diskriminasi, dan tanpa hambatan biaya. Dengan pemeriksaan kesehatan yang masif dan terstruktur, kita berharap masyarakat lebih sadar untuk memeriksa diri sejak dini, sehingga potensi penyakit kronis dapat dicegah dan kualitas hidup masyarakat meningkat,” tegas Sekda dalam sambutannya.

Evaluasi Capaian PKG

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Maluku Utara, dr. Julys Giscard Kroons, dalam paparannya menyampaikan bahwa hingga 16 September 2025 capaian PKG Provinsi Maluku Utara baru mencapai 11,17%, jauh dari target 70% yang ditetapkan hingga akhir 2025. Sementara itu, capaian PKG khusus anak sekolah di Kota Tidore Kepulauan sudah mencapai 30%, menunjukkan potensi besar untuk memperkuat basis pelaksanaan di sekolah-sekolah.

Melihat capaian yang masih rendah, dr. Julys menegaskan perlunya langkah percepatan yang sistematis, dengan menekankan bahwa sisa waktu yang ada harus dimanfaatkan secara maksimal untuk mengejar target.

Tujuh Langkah Strategis Percepatan

Dalam rapat tersebut, disepakati sejumlah langkah strategis untuk mengejar target 70% di akhir tahun, di antaranya:

Menetapkan target capaian PKG (Umum & Anak Sekolah) per triwulan sebagai panduan menuju target akhir tahun minimal 70%.

Mengintegrasikan PKG dengan program lintas sektor seperti pendidikan, PKK, organisasi pemuda, dan dukungan CSR perusahaan.

Melaksanakan PKG berbasis sekolah dan komunitas sebagai strategi utama percepatan deteksi dini.

Menyusun jadwal PKG massal serentak minimal satu kali setiap minggu di seluruh kabupaten/kota, kecamatan, desa, dan kelurahan.

Mengoptimalkan pemanfaatan sumber pembiayaan seperti APBD, BOK, DAK, dan CSR untuk mendukung pembiayaan operasional.

Melaksanakan monitoring rutin provinsi–kabupaten/kota melalui laporan mingguan dan review bulanan secara berjenjang.

Memberikan apresiasi/reward bagi kabupaten/kota dengan capaian terbaik serta pendampingan khusus bagi daerah dengan capaian terendah.

Tagline percepatan yang diusung dalam rapat tersebut adalah:
“Menuju 70% PKG Maluku Utara 2025 – capai 5% setiap minggu dan 20% setiap bulan.”

Arah Kebijakan dan Seruan Gerakan Bersama

Sekda menekankan pentingnya komitmen pimpinan daerah dan koordinasi lintas sektor untuk mendukung percepatan. Camat, kepala desa, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan organisasi kemasyarakatan diminta menjadi garda depan untuk mendorong partisipasi aktif masyarakat.

Selain itu, optimalisasi pemeriksaan di sekolah menjadi kunci, mengingat tingkat capaian pada anak sekolah relatif tinggi. Dinas Kesehatan diminta memastikan ketersediaan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) serta mengelola rantai pasok dengan baik agar tidak terjadi hambatan di lapangan.

Pemanfaatan aplikasi Sehat Indonesiaku–PKG untuk pemantauan real-time juga ditekankan, sehingga kendala di lapangan dapat segera terdeteksi dan ditangani. Di sisi lain, inovasi kampanye komunikasi publik diharapkan lebih kreatif dan persuasif agar masyarakat terdorong melakukan pemeriksaan kesehatan secara dini.

“Mari kita jadikan PKG sebagai Gerakan Kebersamaan untuk Maluku Utara Sehat, bukan sekadar program teknis. Dengan masyarakat yang sehat, kita dapat membangun daerah yang kuat, berdaya saing, dan sejahtera,” tutup Sekda.

Peserta Rapat

Rapat evaluasi ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan lintas sektor, antara lain:

Sekretaris Daerah dari 10 Kabupaten/Kota se-Provinsi Maluku Utara.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku Utara serta Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dari 10 Kabupaten/Kota.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Provinsi Maluku Utara serta Kepala DPMD dari 10 Kabupaten/Kota.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Maluku Utara serta Kepala Diskominfo dari 10 Kabupaten/Kota.

Kepala Dinas Kesehatan dari 10 Kabupaten/Kota.

Perwakilan Puskesmas se-Provinsi Maluku Utara.

Kehadiran lintas sektor ini menjadi bukti kuatnya semangat kolaborasi dalam upaya mempercepat capaian target 70% PKG di sisa waktu tahun 2025, sekaligus mewujudkan Maluku Utara yang lebih sehat dan tangguh menuju Indonesia Emas 2045.